VAKSIN COVID-19 MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA DAN FORMALIN

DATA INFORMASI KLARIFIKASI
JENIS KLARIFIKASI
KESEHATAN - CORONA - VAKSIN
LOKASI INFORMASI
NASIONAL - NASIONAL
JENIS INFORMASI
HOAKS - MISLEADING CONTENT
KANAL ADUAN
INSTAGRAM
BUKTI ADUAN
TEXT
PETUGAS CEK FAKTA
DILIHAT
310 KALI

Sabtu, 12 Februari 2022

VAKSIN COVID-19 MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA DAN FORMALIN

Klaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahan-bahan berbahaya seperti aluminium dan formalin beredar di media sosial.

CEK FAKTA:

Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri berbagai informasi dan pemberitaan terkait kandungan vaksin Covid-19 secara umum dan juga kandungan vaksin Sinovac.


Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, vaksin Covid-19 umumnya mengandung fragmen-fragmen kecil dari organisme penyebab penyakit yang disasar oleh vaksin tersebut. Vaksin juga mengandung bahan-bahan lain yang menjaga keamanan dan efektivitas vaksin.


Ada enam jenis bahan yang digunakan untuk pembuatan vaksin Covid-19, yaitu:

  • Antigen, sebuah komponen aktif yang menghasilkan respons imun, atau cetak biru untuk membuat komponen aktif tersebut. Antigen dapat berupa sebagian kecil dari organisme penyebab penyakit, seperti protein atau gula, atau keseluruhan organisme dalam bentuk yang dilemahkan atau diinaktivasi.
  • Pengawet, seperti yang sering banyak digunakan, yaitu 2-fenoksietanol. Pengawet ini telah dipakai selama bertahun-tahun dalam sejumlah vaksin dan beberapa produk perawatan bayi. Bahan itu aman karena hampir tidak memiliki kadar racun bagi manusia.
  • Bahan stabilisator, berupa gula (laktosa, sukrosa), asam amino (glisin), gelatin), dan protein (rekombinan albumin manusia, yang diambil dari ragi). Bahan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya reaksi kimia di dalam vaksin dan menjaga agar komponen-komponen vaksin tidak menempel pada ampul vaksin.
  • Surfaktan, sering ditemukan pada makanan seperti es krim. Surfaktan berfungsi untuk mencegah pengendapan dan penggumpalan unsur-unsur yang ada dalam vaksin yang berbentuk cair.
  • Residu, bahan yang meliputi protein telur, ragi, atau antibiotik. Bahan ini digunakan selama pembuatan atau produksi vaksin yang bukan merupakan bahan aktif dalam vaksin jadi.
  • Pelarut, merupakan cairan yang digunakan untuk melarutkan vaksin hingga pada konsentrasi yang sesuai tepat sebelum digunakan. Pelarut yang paling sering digunakan adalah air steril.
  • Adjuvan, berupa garam aluminium (seperti aluminium fosfat, aluminium hidroksida, atau kalium aluminium sulfat) dalam jumlah yang sangat kecil. Aluminium berfungsi untuk meningkatkan respons imun terhadap vaksin, terkadang dengan cara mempertahankan vaksin di lokasi suntikan untuk waktu yang sedikit lebih lama atau menstimulasi sel imun lokal.

Terkait bahan yang terkandung dalam vaksin Sinovac, dikutip dari CNN Indonesia, Corporate Secretary Bio Farma Bambang Herianto mengatakan vaksin Sinovac hanya mengandung beberapa unsur. Pertama, virus yang sudah dimatikan (inactivated). Kedua, aluminium hidroksida (aluminium hydroxide) yang berfungsi meningkatkan kemampuan vaksin tersebut.


Ketiga, larutan fosfat sebagai stabilizer. Dan keempat, kandungan larutan garam atau natrium klorida (NaCl) sebagai isotonis guna memberikan kenyamanan dalam penyuntikan. Larutan garam yang digunakan pun merupakan garam dapur yang telah memenuhi standar pharmaceutical atau farmasi.


Karena komposisi itulah, Bambang meminta masyarakat diminta tidak khawatir dengan vaksin Covid-19 dari Sinovac. Menurut Bambang, pihaknya juga selalu memastikan bahwa vaksin terkait tidak mengandung bahan-bahan lain seperti boraks, formalin, ataupun merkuri.


Berdasarkan penelusuran Tempo, nama-nama ketiga bahan tersebut tidak tertulis dalam kemasan vaksin Sinovac. Bahan yang tertera dalam kemasan yakni aluminium hydroxide, disodium hydrogen phosphate, sodium dihydrogen phosphate, dan sodium chloride.


Menurut penjelasan ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo, empat bahan kimia yang tertera dalam kemasan tersebut digunakan sebagai penstabil tingkat keasaman (pH) agar pH vaksin tetap berada dalam kisaran pH darah, yakni sekitar 7,3-7,4.


KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa vaksin Covid-19 mengandung bahan-bahan berbahaya seperti aluminium, formalin, MSG, dan merkuri, keliru, WHO menyatakan bahwa vaksin Covid-19 secara umum mengandung fragmen-fragmen kecil dari organisme penyebab penyakit yang disasar oleh vaksin tersebut serta bahan-bahan lain untuk menjaga keamanan dan efektivitas vaksin, seperti antigen, pengawet, stabilisator, surfaktan, residu, dan Adjuvan. Vaksin Sinovac pun tidak mengandung bahan-bahan seperti yang disebutkan di atas.


Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content

RUJUKAN:
https://bit.ly/36o0z2s
https://bit.ly/3BWs92N